Angkatan Pertahanan Rakyat Korea Utara: The Supreme Guard
Angkatan Pertahanan Rakyat Korea Utara: The Supreme Guard
Angkatan Pertahanan Rakyat Korea Utara (Korean: 조선인민군; English: Korean People’s Army) adalah angkatan bersenjata nasional Republik Demokratik Rakyat Korea (Korea Utara). Dipandang sebagai salah satu angkatan bersenjata paling misterius di dunia, Angkatan Pertahanan Rakyat Korea Utara, yang dikenal sebagai “The Supreme Guard,” telah menjadi fokus perhatian internasional karena ambisinya dalam mengembangkan senjata nuklir dan interkontinental.
Sejarah Angkatan Pertahanan Rakyat Korea Utara
Angkatan Pertahanan Rakyat Korea Utara memiliki sejarah panjang yang bermula dari pendiri negara, Kim Il-sung, pada tahun 1948. Setelah berakhirnya Perang Dunia II, Korea dipisah menjadi dua negara, Korea Utara yang dipimpin oleh Kim Il-sung dan Korea Selatan di bawah penguasaan Amerika Serikat.
Sejak awal berdirinya, angkatan bersenjata Korea Utara mengalami perkembangan pesat dengan dukungan dari Uni Soviet dan Tiongkok. Pada tahun 1950, Korea Utara menyerang Korea Selatan, memulai Perang Korea yang berlangsung selama tiga tahun dan menyebabkan jutaan korban jiwa. Perang berakhir dengan gencatan senjata pada tahun 1953, tetapi hingga hari ini, perang ini belum berakhir secara resmi.
Sejak kematian Kim Il-sung pada tahun 1994, kepemimpinan negara berada di tangan keluarga Kim. Putra Kim Il-sung, Kim Jong-il, menggantikan ayahnya sebagai pemimpin Korea Utara, dan kemudian digantikan oleh putranya, Kim Jong-un, pada tahun 2011. Setiap pemimpin generasi berfokus pada mempertahankan kekuasaan keluarga Kim dan memajukan ambisi militer negara.
Struktur Angkatan Pertahanan Rakyat Korea Utara
Angkatan Pertahanan Rakyat Korea Utara terdiri dari beberapa cabang, termasuk:
Angkatan Darat Korea Utara: Cabang darat ini adalah bagian terbesar dari angkatan pertahanan dan bertanggung jawab atas pertahanan darat negara. Angkatan Darat Korea Utara dilaporkan memiliki lebih dari satu juta personel aktif dan reservis, serta memiliki banyak senjata dan peralatan darat, termasuk tank, artileri, dan rudal.
Angkatan Udara Korea Utara: Cabang udara ini memiliki tanggung jawab atas operasi militer di udara dan antariksa. Angkatan Udara Korea Utara memiliki sejumlah pesawat tempur, meskipun kebanyakan dari mereka adalah model lama dan usang.
Angkatan Laut Korea Utara: Angkatan Laut Korea Utara adalah kekuatan maritim yang memiliki kapal perang dan kapal selam. Meskipun kemampuannya terbatas dibandingkan dengan angkatan laut negara-negara lain, Angkatan Laut Korea Utara tetap menjadi ancaman potensial di wilayah Asia Timur.
Pasukan Roket Strategis: Pasukan roket ini adalah cabang khusus yang bertanggung jawab atas sistem rudal dan senjata nuklir Korea Utara. Mereka telah melakukan beberapa tes rudal balistik dan nuklir yang kontroversial, memicu ketegangan dan kekhawatiran internasional.
Pasukan Khusus: Pasukan khusus Korea Utara adalah unit elit yang dilatih untuk operasi khusus, termasuk sabotase, intelijen, dan tindakan militer kritis.
The Supreme Guard dan Peran Khususnya
Dalam Angkatan Pertahanan Rakyat Korea Utara, terdapat unit elit yang disebut The Supreme Guard (Korean: 최고 인민 군단; English: Supreme Guard Command). The Supreme Guard adalah unit yang diberikan tugas khusus untuk melindungi kepemimpinan negara dan mempertahankan stabilitas internal. Unit ini merupakan pasukan loyal langsung kepada keluarga Kim dan bertanggung jawab atas keamanan pribadi para pemimpin.
The Supreme Guard terdiri dari beberapa pasukan elit, termasuk Pengawal Pribadi, Unit Keamanan Tempat Tinggal, dan Unit 88, yang bertugas melindungi fasilitas penting dan mengamankan daerah perbatasan.
Dengan peran khususnya, The Supreme Guard dianggap sebagai “garda terdepan” untuk melindungi penguasa negara dari segala ancaman dan potensi kudeta atau pemberontakan. Mereka dipilih dari antara para prajurit yang paling setia dan dididik dengan ketat dalam kesetiaan, disiplin, dan dedikasi terhadap keluarga Kim.
Ambisi Militer dan Isu Internasional
Angkatan Pertahanan Rakyat Korea Utara telah menarik perhatian internasional karena ambisinya dalam mengembangkan senjata nuklir dan rudal balistik. Negara ini telah melakukan beberapa uji coba rudal dan nuklir yang kontroversial, yang melanggar resolusi PBB dan memicu ketegangan di wilayah Asia Timur.
Komunitas internasional secara luas mengecam program senjata nuklir Korea Utara, karena dianggap sebagai ancaman serius bagi stabilitas regional dan perdamaian dunia. Ketegangan dengan negara-negara tetangga, terutama Korea Selatan dan Jepang, telah meningkat sebagai akibat dari aktivitas militer yang agresif dari Korea Utara.
Selain itu, hak asasi manusia di Korea Utara juga menjadi perhatian dunia internasional. Laporan tentang pelanggaran hak asasi manusia, penindasan politik, dan kamp-kamp konsentrasi telah menyebabkan kecaman dan penilaian buruk terhadap pemerintah Korea Utara.
Kesimpulan
Angkatan Pertahanan Rakyat Korea Utara, dengan pasukan elitnya yang dikenal sebagai The Supreme Guard, memiliki peran penting dalam mempertahankan kekuasaan dan kepemimpinan keluarga Kim. Meskipun dianggap sebagai salah satu angkatan bersenjata terbesar di dunia, ambisi militer Korea Utara dalam mengembangkan senjata nuklir dan rudal balistik telah menimbulkan kekhawatiran di tingkat internasional.
Komunitas internasional terus memantau perkembangan militer dan aktivitas negara ini, sambil berusaha untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di wilayah Asia Timur. Dengan situasi yang rumit dan kompleks, isu keamanan Korea Utara tetap menjadi fokus utama dalam politik global dan upaya perdamaian internasional.